Rabu, 08 Februari 2012

sesuatu kecil menjadi besar

SRAGEN - Sampah kerapkali menimbulkan masalah lingkungan. Pengelolaan yang baik ditambah kesadaran masyarakat mutlak diperlukan untuk menjadikan lingkungan yang bersih dari sampah. Kabupaten Sragen yang telah delapan kali meraih Adipura memiliki teknik tersendiri untuk mengolah sampah. Ternyata Sampah yang sudah tidak berguna mampu diubah menjadi barang berdaya guna.
Seperti di jelaskan oleh Ir. Marija Kepala Badan Lingkungan Hidup Sragen bahwa Proses  pengelolaan sampah di Sragen terutama di lingkungan rumah tangga pertama diawali dengan pemilahan antara organik dan non organik. Pemilahan dari lingkungan rumah tangga akan memudahkan untuk proses selanjutnya yaitu proses daur ulang juga proses composting (pengolahan sampah menjadi pupuk).
Teknik composting ini telah diajarkan kepada masyarakat secara berkelompok.  Sampah rumah tangga yang merupakan sampah organik mampu di minimalisasi dengan mengajarkan tehnik ini. Pupuk yang dihasilkan akan berguna bagi rumah tangga itu sendiri atau jika berlebih bisa di setorkan ke Badan Lingkungan Hidup Kab Sragen.
Menurut Marija untuk meminimalisir sampah dan menjadikannya berdayaguna mutlak dibutuhkan partisipasi masyarakat. “ Dengan menumbuhkan kesadaran dalam diri untuk membuang sampah secara benar, sampah diharapkan mampu memberi manfaat positip bagi kehidupan manusia  serta mampu mendukung untuk mewujudkan   Sragen yang lebih Asri.
Sementara Kabid Kebersihan dan Pertamanan BLH Ir. Purwosantoso menambahkan selain sampah rumah tangga  juga terdapat sampah pasar dan sampah jalan raya. Untuk penanganan sampah pasar hampir sama dengan sampah rumah tangga. Bedanya, sampah pasar organik yang telah dipilah di depo (tempat penampungan sementara) kemudian disetorkan ke Rumah Kompos di Pasar Bunder. Rumah kompos berguna untuk mengolah sampah menjadi pupuk kompos. Pupuk kompos yang dihasilkan selanjutnya dijual kepada masyarakat sehingga bernilai ekonomis.
Sedang untuk sampah jenis terakhir yaitu sampah jalan raya, jelasPurwosantoso merupakan  merupakan sampah organik yang berasal dari daun daunan. Sampah tersebut selanjutnya diangkut oleh pasukan kebersihan ke rumah kompos di Manding”. Di rumah kompos ini sampah dedaunan ditambah sampah dari kotoran manusia di TPA tanggan di olah menjadi pupuk kompos yang subur. Pupuk ini digunakan menjadi pupuk untuk taman taman kota di Kabupaten Sragen.
Tidak hanya pupuk, sampah juga mendatangkan manfaat sebagai kerajinan. BLH menganjurkan kepada sekolah sekolah untuk mengajarkan teknik mengolah sampah  seperti kaleng, koran, sedotan menjadi kerajinan yang bernilai seni. Bahkan jika dijual mampu bernilai ekonomi. Meminimalisir jumlah sampah ini mampu mengurangi timbunan sampah di tempat pembuangan sampah akhir di TPA Tanggan. Sehingga mampu memperpanjang usia TPA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar